CINTA BULAN MARET

Cinta Bulan Maret


Jika engkau mencintaiku karena
Bapakku penguasa, engkau
salah. Kekuasaan cuma hujan
lewat. Lelaki itu hanya
kakek kurus di padang kering, sendiri
dipukul angin lima musim.

Jika engkau menyayangiku karena
aku muda dan terkenal, punya masa depan
terang, engkau keliru. Aku bukan pemilik
harta itu. Bila Sang Pemilik berkehendak,
semua titipan dapat lenyap sekedipan
mata, selesatan kilat.

Bila engkau merindukanku karena
aku manis, penuh gairah dan kesetiaan, engkau
tertipu. Dalam sunyi jiwaku ngembara,
menghamili malam dan bertanya bagaimana
embun menempel di lembar-lembar daun
tanpa melukai.

Berhentilah merumuskan cinta. Kereta sudah
berangkat. Orang harus lari dan berkeringat.
Makelar politik, pulanglah. Ternak kehilangan
kandang. Murid kehilangan kelas. Tanaman kehilangan
pupuk. Kamu kehilangan
apa?

Guru silatku berkata, “Tak ada yang hilang. Sebab
hanya yang memiliki yang akan
kehilangan.”

Cintailah aku karena aku
mencintai emak-emak yang membelah pagi
meracik tenaga bagi
bapak dan anak-anak,
menyemai masa depan yang tertinggal
di belakang.

(Suprapto, Maret 2021)
Diberdayakan oleh Blogger.