Tanah Air dan Puisi Lainnya

Tanah Air
Tanah Air

Tanah airku Indonesia
Indonesia tanah airku
Tanah dan air bukan punyaku


(Suprapto, 1997)



Empat Tentara Pulang Patroli

Seorang anak lelaki di Pattani
Nyaris tewas diseret arus kali
Jeritannya dijawab empat tentara pulang patroli

Empat tentara pulang patroli
Menyelamatkan nyawa seorang anak lelaki
Mereka terjun ke air tanpa bertanya
Tuhanmu siapa

Hati nurani, persaudaraan dimana-mana sama
Nafsu kekuasaan membuatnya berbeda


(Suprapto, 2014)



Selat Pallawan

Assalamualaikum, Saudara di selatan
Numpang lewat
Kami menuju utara
Kami cuma ngantar bahan makanan
Bukan amunisi atau senjata

Kami tidak berpihak
Tak ngerti siapa membela apa
Benar salah dalam politik di otak kami
Lebih rumit dari algoritma

Anak-anak muda kami bernyanyi di jalan:
-Setiap nyawa berhak merasa tertindas
-Daun-daun layu digulung panas
Di kampung sini kami juga berperang
Melawan lapar, longsor, banjir bandang

Tetapi itu belum apa-apa
Tikus berbiak dimana-mana
Di sawah, di laci-laci meja
Di sudut-sudut ruang
Sambil mengerat mulutnya bergumam
"Maju tak gentar...
Yang menghalangi harus dihajar"

Pupuk hilang
Pestisida lumpuh
Tanaman rusak
Panen hancur
Tapi cinta tak boleh luntur
Kami wajib setia
Pada tanah lahir semesta
Dengan sabar dan berlapang dada
Menghadapi rupa-rupa bencana

Menangis boleh tapi dalam hati saja
Kami berbenah jika Mentri datang ke desa
Jalan disapu, spanduk dibentang
Umbul-umbul berkibar
Anak-anak ikut berbaris
Melambai-lambaikan tangan

Lihat, kami rakyat yang ramah
Luka adalah hiburan
Air mata membuat kami terpingkal
Kami lupa setelah diberi selimut dan mi instan


(Suprapto, 2001)


Diberdayakan oleh Blogger.